Minggu, 14 November 2010

photo-photo kim hyun joong

di November 14, 2010 2 komentar

hasil setelah ngerapok di fans club KIM HYUN JOONG. wkwkwkkwk... sorry, msh sedikit... lain kali aku upload ge dech... ^^












Selasa, 12 Oktober 2010

playful kiss / 장난스런 키스 / Mischievous kiss (korean drama)

di Oktober 12, 2010 1 komentar
  • Title: 장난스런 키스 / Jangnanseureon Kiss
  • Also known as: Playful Kiss, Naughty Kiss
  • Genre: Romance, school
  • Episodes: 16 + 7 SP (Youtube version)
Sinopsis :
film ini mengisahkan tentang seorang cewek yang menyukai seorang cowok yang pefect. Namun cowok tersebut sangat dingin kepadanya. Saat cewek itu berniat menyatakan cintanya dengan memberikan surat, suratnya dikembalikan dengan diberi nilai D- oleh cowok tersebut. Namun cewek ini tidak membencinya waluapun cowok itu telah menolaknya di depan umum dengan mengatakan tidak menyukai cewek bodoh. Masalah-masalah yang timbul malah membuat mereka semakin dekat.


pemain dalam drama ini adalah :
  • Kim Hyun Joong sebagai Baek Seung Jo
  • Jung So Min sebagai Oh Ha Ni
  • Lee Tae Sung sebagai Bong Joon Gu

1. Kim Hyun Joong sebagai Baek Seung Jo
karakter : Laki-laki perfect yang sangat disukai oleh Oh Ha Ni. Mempunyai IQ yang tinggi (pintar), pendiam (cool), cuek, dan di idolakan oleh banyak wanita. Awalnya Seung Jo menganggap Ha Ni adalah pengganggu yang selalu merusak hidupnya. Namun lama-lama dia terbiasa dengan sifat Ha Ni.


2. Jung So Min sebagai Oh Ha Ni
karakter : Ha Ni sangat periang, sangat manja, ceroboh, dan tidak pintar. Dia sangat menyukai Baek Seung Jo, setelah lama baru menyatakan cintanya namun ditolak oleh Seung Jo. Namun dia tidak pernah membenci Seung Jo dan berusaha untuk mendapatkannya.




Setiap akhir film akan ada reka adegan Baek Seung Jo dan OH Ha Ni dalam episode tertentu, seperti pada gambar diatas.













Selasa, 27 Juli 2010

God of Study / Master of Study (korean drama)

di Juli 27, 2010 2 komentar


  • Title: 공부의 신 / Gongbueui Shin
  • Also known as: God of Study / Lord of Studying / Master of Study
  • Genre: School, Comedy, Romance
  • Episodes: 16



Sinopsis :
Kang Suk Ho adalah seorang pengacara biasa yang memutuskan untuk bekerja sebagai pengacara di sebuah sekolah menengah atas. Setelah melihat kondisi sekolah dan murid-murid yang berada disana. Karen sekolah tersebut terkenal dengan murid-muridnya yang nakal dan bodoh.

Suk Ho memutuskan untuk membuat sebuah kelas khusus menjanjikan masuk ke perguruan tinggi paling bergengsi di Korea, "Chun-Ha-Dae University." Lima dari siswa yang paling termalas - Baek Hyun Hwang, Gil Pul Ip, Na Hyun Jung, Hong Chan Doo, dan Oh Bong Goo bergabung dengan kelas untuk membuktikan bahwa mereka dapat melakukannya dengan kerja keras dan dedikasi.

Di film ini diberikan tips-tips atau motivasi belajar yang sangat baik, kisah hidup dari berbagai murid yang biasa dihadapi oleh setiap murid di dunia, dan kisah cinta remaja disuguhkan.





Yoo Seung Ho sebagai Hwang Baek Hyun
karakter :
Anak laki-laki yang hidup hanya dengan neneknya karena kedua orangtuanya telah meninggal. Baek Hyun selalu bolos sekolah karna ingin kerja part time untuk membantu neneknya. Sifatnya sangat pemarah, tidak ingin kalah dan tidak ingin menerima bantuan dari orang lain. Karna sifatnya itulah akhirnya dia terjebak untuk mengikuti kelas spesial dari Kang Suk Ho. Sebernarnya dia sangat pintar, itu terlihat di saat Baek Hyun dapat menerima dengan mudah pelajaran jika dia bersungguh-sungguh dari pada teman-teman yang lainnya.





Go Ah Sung sebagai Gil Pul Ip
karakter :
Tinggal hanya berdua dengan Ibunya yang selalu bergonta-ganti pacar. Dia sangat tekun belajar namun selalu saja mendapatkan nilai jelek. Pada akhirnya dia harus bertahan hidup sendirian pada saat ibunya pergi meninggalkannya. Dia masuk kelas spesial karena ingin mengubah masa depannya. Termakan kata-kata Kang Suk Ho yang mengatakan bahwa inilah kesempatan dia, jika tidak itu akan berdapak pada 10 tahun hidupnya mendatang.





Ji Yeon sebagai Na Hyun Jung
karakter :
Gadis kaya yang periang dan menyukai Baek Hyun, dia selalu menempel pada Baek Hyun dan mengatakan bahwa Baek Hyun adalah pacar atau suaminya. Namun dibalik itu semua dia menyimpan rahasia yang sangat besar tentang hidupnya. Dia sangat pintar menggambar, setiap hari Hyun Jung selalu melukis wajah Baek Hyun jika dia bosan mendengarkan guru mengajar. Hyun Jung mengikuti kela spesial hanya karena Baek Hyun masuk kelas tersebut.





Lee Hyun Woo sebagai Hong Chan Doo
karakter :
Teman sejak kecil Gil Pul Ip, menyukai dance namun orang tuanya (terutama ayahnya) tidak menijinkannya untuk menjadi dancer. Ayahnya selalu memarahinya karena Chan Doo tidak mempunyai prestasi. Maka Chan Doo masuk kelas spesial untuk membuktikan pada ayahnya bahwa dia bisa berprestasi dan patut untuk di banggakan.



Lee Chan Ho sebagai Oh Bong Goo
Karakter :
Bong Go selalu ditindas disekolah, dia selalu disuruh untuk membuatkan PR teman-temannya, namun dia tidak pernah melawan, sifatnya sangat baik dan cengeng. Namun dia sangat rajin belajar, tetapi dia yang paling bodoh diantara teman-temannya. Karena dia tidak ingin selalu begitu akhirnya dia mendaftar di kelas spesial.

Kamis, 08 Juli 2010

personal preference / personal taste (korea drama)

di Juli 08, 2010 2 komentar


Rabu, 07 Juli 2010

you're beautiful (korean drama)

di Juli 07, 2010 4 komentar
  • Title: 미남이시네요 / Minami Shineyo
  • Also known as: He's Beautiful / You're Handsome
  • Genre: Romance, comedy
  • Episodes: 16

ini adalah para pemeran utamanya.
1. Jang Geun Suk sebagai Hwang Tae Kyung (kiri tengah)
2. Park Shin Hye sebagai Go Mi Nam (Male) / Go Mi Nyu (Female) (kanan tengah)
3. Jung Yong Hwa sebagai Kang Shin Woo (paling kiri)
4. Lee Hong Ki sebagai Kang On Yu / Jeremy


Sinopsis :
Mi Nyu adalah seorang calon biarawati, yang selalu membuat kehebohan. Sikapnya yang ceroboh selalu membuat dia dihukum oleh ibu kepala. Tiba-tiba datang seseorang yang memintanya untuk menyamar menjadi kakaknya (Mi Nam) karena dia lahir kembar. Wajahnya yang sangat mirip dapat menipu semua orang. Mereka dianggap orang yang sama. Pada mulanya Mi Nyu hanya disuruh untuk menandatangi kontrak rekaman musik dengan ANJELL yang sedang naik daun. Karena ANJELL sedang mencari vokalis yang dapat mengimbangi suara Hwang Tae Kyung (Leader). Namun tiba-tiba kakaknya tidak kembali juga dari Amerika karena sedang menjalani pengobatan dan niat kakaknya untuk mencari Ibu mereka akan tertunda. Sehingga Mi Nyu menyamarlah menjadi Mi Nam. Disini mulailah perjuangan Mi Nam palsu menutupi samarannya dan berusaha mendapatkan pengakuan dari semua personil ANJELL terutama Hwang Tae Kyung yang sangat tidak menyukainya. Namun karena Sifatnya yang ceroboh itu melah membuat kedoknya terbongkar dimata Hwang Tae Kyong, awalnya Tae Kyong menyuruhnya untuk membereskan masalahnya dan keluar dari ANJELL namun karena melihat kesungguhan Mi Nam akhirnya Tae Kyung mengijinkannya tetap berada diantara ANJELL. Moment demi moment dilalui dengan sifat Mi Nam yang periang dan ceroboh itulah yang membuat Tae Kyung juga harus menutupi jati diri Mi Nam.




1. jang geun seok sebagai Huan Tae Kyung
pemimpin dari ANJELL, baik, pemarah, paling digemari di antara ANJELL lainnya. Namun masa lalunya sangat misterius, membuat gosip-gosip beredar tentang hubungan keluarganya sampai percintaanya. Sifatnya yang tertutup membuat dirinya selalu sok tegar didepan orang lain, namun kelembutan hatinya ditemukan oleh Mi Nam.

2. Park Shin Hye sebagai Go Mi Nyu / Go Mi Nam
ceroboh, tidak mudah menyerah, keras kepala, periang. Berniat menyamar menjadi laki-laki malah membuat dia bertemu dengan orang-orang yang menyayanginya sebagai seorang wanita. Tujuannya menacri ibunya yang telah melahirkannya tetapi tidak pernah bertemu dengannya.



3. Jung Yong Hwa sebagai Kang Shin Woo
Baik, ramah, sosok seorang yang selalu melindungi Mi Nam secara diam-diam, Dari awal Shin Woo tekah mengetahui bahwa Mi Nam adalah wanita, namun karena ingin tahu tujuan Mi Nam masuk ke ANJELL, dia sendiri malah jatuh cinta pada Mi Nam, namun tidak dapat mengatakan isi hatinya.



4. Lee Hong Ki sebagai Jeremy
Paling periang diantara ANJELL, imut, dan terkesan manja, sangat baik, dan mempunyai imajinasi yang aneh, selalu memperhatikan fansnya. Jeremy juga yang paling pertama dapat menerima kehadiran Mi Nam di ANJELL, namun semakin lama jeremy semakin tertarik pada Mi Nam, dia mengira dia telah menjadi Gay. Namun pada saat jeremy mengetahui Mi Nam sebenarnya wanita, Jeremy sangat bahagia.



Free Download Sountrack You're Beautiful Click here:

1. 9th_Street_-_Nothing_Said_Your.mp3

2. ANJELL_-_Promise_Youre_Beautif.mp3

3. ANJELL_-_Still_Youre_Beautiful.mp3

Rabu, 03 Februari 2010

Cerita Cinta

di Februari 03, 2010 0 komentar
Image result for cool anime maya hidoku

Darimana aku harus mulai… Baru kali ini aku sangat mencintai seorang perempuan. Sifatku sangat tertutup, pendiam dan cuek. Namaku Rei Baruna. Umurku sekarang adalah 27 tahun. Aku baru saja tamat S2 di sebuah universitas terkemuka di luar negeri dan sekarang akan melanjutkan perusahaan orang tua. Begitu aku pulang ke Indonesia, tiba-tiba orang tuaku menyuruh untuk menikah. Alasannya karena aku akan melanjutkan perusahaan orang tuaku (alasan yang aneh) dan saat ini aku memang sudah seharusnya menikah (itu lumayan masuk akal). Keturunan keluargaku banyak yang menikah muda, biasanya umur 20 tahun sudah menikah dan melanjutkan perusahaan.

Bagiku melanjutkan perusahaan itu tidak masalah, karena dari kecil aku sudah dibimbing. Mereka menyuruhku untuk menikah sebenarnya juga bukan masalah. Hanya saja aku tidak mempunyai calonnya. Aku hanya pacaran sekali waktu SMA. Bukan karena tidak ada yang suka padaku, banyak malahan, menurut mereka aku ini tipe cowok yang sempurna dimata cewek. Ganteng, kaya, pintar. Semuanya aku miliki. Tapi, karena hal itu pulalah yang membuatku cuek pada wanita, mereka hanya melihat 3 hal itu. Bahkan banyak yang sangat agresif, sehingga membuat aku tambah membenci mereka. Aku cuekin, mereka malah bilang aku keren, cool. Aku jadi tambah benci pada wanita, mereka selalu berpura-pura.

“Kalau begitu biar Mama yang carikan calonnya untuk kamu!” kata Mama begitu tahu aku tidak punya pacar.

“Terserah” jawabku sambil beranjak dari sofa menuju kamar.

“Nanti Mama kasi nama dan foto mereka” ucap Mama sedikit berteriak ketika aku menaiki tangga.

‘Mereka? Apa maksud mama mengatakan mereka? Apakah aku akan mempunyai banyak istri?’ tanyaku dalam hati saat teringat perkataan Mama tadi.

(bunyi handphone)….
“Hallo... y Sat…” sapaku begitu tahu yang menelpoh adalah temanku Satria.

“Hei, lo udah di Indonesia g’ ngasi kabar ma gw y….? udah berapa lama lo balik?” jawab Satria agak marah.

“Seminggu” jawabku.

“Lo g’ berubah y… tetap cuek. Sampai-sampai jawab telpon masih tetap singkat banget. Tapi, ma sohib lo yang cakep ini jangan gitu dong. Kasi kabar dong. Eh… ketemuan yuk… gw mau kenalin calon istri gw. Lo ada dapat cewek bule g’?” candanya.

“Kpn?.” Tanyaku.

“Hari ini aja, lo ada waktu g’? gw udah kangen banget ma lo, say. Hehehe..” godanya.

“Bisa. Dimana?” tanyaku lagi.

“Di mall--- aja. Tunggu gw di coffee shop. Gw mo jmpt pacar gw dulu” katanya.

“y.” kataku mengakhiri telponnya.

Satria adalah sahabatku sejak SMP. Sifatnya bertolak belakang denganku. Dia sangat cerewet, bahkan melebihi cewek. Waktu dulu dia suka tebar pesona, tapi semenjak kuliah katanya dia disadarkan oleh seorang cewek, yang akan dikenalkannya sekarang.

Aku langsung menuju tempat janjian kami. Aku pernah beberapa kali ikut berkumpul dengan teman-teman disana. Sesampainya disana aku mengambil tempat duduk di sudut yang tidak terlalu mencolok. Aku memesan minuman kesukkanku, Moccacino. Sementara menunggu pesanan, aku melihat keluar kaca. Melihat kerumunan orang yang berjalan entah kemana arahnya.

Waktu susah berlalu 15 menit, tapi Satria tidak muncul juga. Aku sudah mulai bosan. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada kerumunan cewek sedang ribut-ribut karena ngerumpi yang duduknya tepat dihadapanku. Bukan hobiku melirik-lirik cewek, mataku tertuju pada perempuan yang duduk bersama cewek-cewek yang ribut itu. Dia sangat berbeda dari mereka, teman-temannya berpenampilan modis seperti style cewek sekarang, tapi dia sangat sederhana, dari pakaian sampai dandanannya. Bahkan sepertinya dia tidak bermake-up. Wajahnya sangat polos, senyumnya manis, sepertinya dia jadi bahan olokan teman-temannya.

Image result for cute girl anime

“hahaha… iya..iya, lo ingat g’ waktu qt ge beli make-up minggu lalu, mbaknya bilang pa? ‘adeknya g’ dibelikan make-up juga mbak? Ada lo yang minimalis untuk remaja sekarang..’ hahaha…” kata seorang cewek berbaju kuning.

“bener banget… tapi tuh mah udah biasa, yang paling lucunya waktu qt pergi ke toko baju, salesnya ngira Ta masih kelas 2 SMP” kata seorang lagi membenarkan.

“Tuhkan bukan salah gw, emang udah tubuh gw kecil gini mo diapin lagi.” Akhirnya cewek itu membela diri.

Aku jadi senyum sendiri mendengar pembicaraan mereka.

“Bukan gitu Ta, lo udah kecil, telmi, tulalit, g’ punya pacar ge sampe sekarang. Mana ada yang percaya lo udah 23 tahun. Makanya lo sekali-kali mo qt dandanin. Klo masalah cow terserah lo dech, kapok gw.” Kata cewek berambut cokelat.

“gw udah pernah coba kok, aneh, g’ enak. Pokoknya gw dah nyaman dengan style yang sekarang.” Katanya lagi.

“Aduh… harus dibilang berapa kali sih? Itu awalnya aja, ntar lo juga terbiasa” kata cewek berbaju kuning lagi sambil merangkul pundak cewek itu.

“Sekarang mending dibilang bawa adek, takutnya ntar dibilang bawa anak lagi” kata cewek berbaju kuning lagi.

“hahahaha” tawa mereka serentak, cewek itupun tertawa.

“Hei!!! Ketawa sendiri lo! Udah g’ waras kiranya balik dari Boston.” Sapa Satria membuatku kaget.

“g’.. lucu aja dengar obrolan cewek-cewek depan” belaku.

“udah pandai lirik-lirik cewek lo? Hahaha… ada perkembangan ne..” kata Satria sambil duduk dihadapanku.

“Sini yank…” tangan Satria menarik tangan seorang cewek untuk duduk disampingnya.

“Kenalin ne pacar gw, namanya Lisa.” Kata Satria memperkenalkan nama pacarnya.

“Lisa” lisa menjabat tanganku.


“Rei”kataku.

‘Ternyata perempuan ini yang sudah merubah serigala Satria jadi kucing yang jinak.’ Pikirku dalam hati. Tapi mataku masih mencari-cari sela untuk melihat cewek mungil tadi karena dihalangi oleh Satria dan pacarnya.

“Mana bulenya?” Tanya Satria.

“Apaan sih lo! G’ da.” Jawabku.

Akhirnya pikiranku terpecah karena Satria banyak bertanya. Tanpa aku sadari kiranya kerumunan cewek itu sudah pergi.

*** besok pagi…

Aku masih penasaran pada cewek itu. Aku pergi lagi ke coffee shop, mungkin dia dating lagi. Tapi seharian aku menunggu dia tetap g’ ada.

***sebulan berlalu…

Aku selalu datang ke coffee shop. Tapi dia tidak pernah datang.

“Silahkan. Anda selalu memesan mocacinno seperti salah satu pelanggan kami.”kata seorang bapak tua sambil memberikan mocacino.

“saya tidak terlalu suka cokelat” jawabku padanya.

“wah… bahkan jawaban anda dengan nona Taza juga sama” kata bapak itu agak heran.

Aku hanya tersenyum. Tunggu dulu kalau tidak salah teman-temannya menggilnya Ta.

“Apa datang tiap hari juga kemari pak?”tanyaku untuk memastikan.

“Tidak. Uniknya nonta Taza datang kemari tiap tanggal 19. KAlu tidak bersam teman-temannya, dia datang sendiri.” Kata bapak itu lagi.

“ooo… mungkin sibuk mengurus anaknya pak” gurauku.

“haha.. anda bisa saja. Ta itu masih muda, bahkan awalnya saya kira dia masih SMA, tahun ini dia 23 tahun.” Sepertinya bapak itu sangat suka pada cewek itu. Tidak salah lagi cewek itu adalah yang sedang diceritakan oleh bapak ini.

“Wah.. bapak tahu banyak tentang cewek itu y pak? Bapak ngefans sama dia?” tanyaku asal.

“Hahaha… kalau tahu banyak sih nggak. Bapak tahu umurnya itu karena dia lahir tanggal 19 desember. Setiap tanggal 19 dia kemari apalagi kalau ulang tahunnya. Dia bawa teman-temannya kemari. Sudah 4 tahun dia jadi pelanggan disini. Makanya bapak tahu. Haha… Tapi kalau ngefans sih benar. Kalau bapak punya anak seumuran nona Ta, udah bapak jodohin. Hehehe..” kata bapak itu.

“Ah.. Bapak bisa saja.” Kataku.

“Sekarang tanggal 19, berarti sebentar lagi dia pasti datang, ahhh.. itu dia” katanya sambil meninggalkan mejaku.

Jantungku berdetak kencang saat melihat kearahnya. Dia datang bersama teman-temannya, tetapi bukan teman yang kemarin. Sepertinya dia mempunyai banyak teman. Temannya yang sekarang lebih berpakaian sopan dari yang kemarin. Aku terus memperhatikannya, tetapi dia tidak tahu.

Aku sudah dibuat gila oleh cewek satu ini. Bahkan aku membututinya sampai rumah. Ternyata dia dari kalangan yang berada juga. Tidak terlihat dari gayanya yang sederhana. Aku juga melihat kegiatannya sehari-hari. Dia sangat jarang keluar rumah. Hingga terdengarlah kata-kata yang membuatku patah semangat. Ternyata dia akan menikah. Aku tidak tahu pasti dengan siapa dan kapan, karena dudukku agak jauh darinya. Hatiku sudah hancur duluan. Akhirnya aku pulang dengan patah hati.

“Rei… kemari”panggil mama. Begitu melihatku pulang.

“Beberapa bulan ini kamu mama lihat kok sering pulang malam. Udah dapat pacar y?” Tanya mama sambil membelai rambutku.

“G’ kok. Rei cuma ngumpul sama teman-teman aja.” Jawabku. Aku g’ mau mama tahu suasana hatiku sekarang.

“Loh.. kok belum juga. Kalau gitu kapan kamu nikahnya? Gini aja lihat foto dan biodata cewek-cewek dalam ini. Ada yang kamu suka g’?” Tanya mama sambil membolak balik album itu. Aku melihat dengan malas, tidak ingin mengecewakan mama. Setelah capek melihat, tidak ada juga cewek yang membuatku tertarik. Mereka semua sama, hanya cantik.

“G’ ada ma..” jawabku melemas.

“Kalau gitu yang ini gimana? Mama paling suka sama dia. Dia anak yang manis. Sifatnya baik lagi. Tadi g’ mama keluarkan karena mama mau tahu selera kamu itu yang seperti apa. Ternyata kamu g’ suka cewek yang cantik dan modis y?” kata mama sambil mengeluarkan sebuah foto dari saku roknya.

“Ini rekomendasi khusus dari mama loh. Masa kamu g’ mau juga?” kata mama sambil menyodorkan foto itu padaku. Dengan malas aku melihat foto itu. Apa! Aku seka kembali mataku takut salah lihat. Itukan…

“Namanya Taza. Kata mamanya dia yang minta dicarikan jodoh oleh orang tuanya. Dia belum pernah pacaran loh. Anak rumahan banget.” Kata mama lagi membuatku yakin kalau cewek itu benar-benar dia.

“Kalau itu yang mama suka, aku juga.” Kataku sambil menutupi isi hatiku saat ini.

“Kamu yang mau nikah kok mama yang harus nentuin. Jangan gitu dong.. mama kan g’ mau di bilang orang tua yang ketinggalan zaman. Kamu suka g’? Atau gimana kalau kamu ketemu aja dulu sama dia?” Tanya mama.

“Suka kok. Kalau gitu langsung ketemu keluarga aja.” Jawabku sambil malu-malu.
Untuk menutupi kebahagiaanku, aku kangsung beranjak dari sofa lalu ke kamar. Aku akan menikah dengan Ta? Apa ini mimpi? Baru tadi siang aku patah hati. Ternyata dia baru berencana menikah dan itu dengan aku. Thanks Allah.

***hari pertemuan…

Dari tadi malam aku tidak bisa tidur memikirkan pertemuan ini. Aku harus bicara apa? Apa dia akan suka padaku? Baju apa yang harus aku pakai? Resmi atau yang biasa? Semuanya ada dalam benakku. Sekaranglah detik-detik pertemuan dengannya. Aku dan keluargaku tepat berada di depan pintu rumahnya.

“Silahkan masuk..” kata wanita yang dari tadi membuatku panas dingin itu santai sambil membuka pintu.

“Rei.. ayo masuk. Kok malah berdiri aja sih” kata mama sambil menarik tanganku.

“iya” jawabku.

Setelah makan malam yang bagiku itu bukan malam, tapi itu seperti sidang, Mama menyuruhku mengajak Ta jalan-jalan. Dengan canggung aku mengajaknya keluar, dia menurut saja. Didalam mobil aku hanya diam. Semua ide yang aku dapat hilang. Hingga Ta yang memulai pembicaraan.

“Ternyata benar kata Ibu, Rei pendiam banget” katanya sambil tersenyum.

Apa yang harus aku katakan… Oh tuhan.. tolong aku.. Aku hanya tersenyum.

“Kita mau kemana?” Tanya Ta padaku mungkin untuk sekedar memecahkan keheningan.

“Ta mau kemana?” Tanyaku balik. Aduh…aku malah mempersulit suasana.

“hemmm.. gimana kalau ke ancol?” Katanya.

“Loh.. Ancol itu di Jakarta. Nanti qt pulangnya jam berapa?” kataku spontan.

“Tuh kan dah bisa ngomong panjang. Hehehe” katanya sambil tertawa. Ternyata dia hanya bercanda. Aku jadi ikut tertawa.

Akhirnya kami hanya putar-putar kota saja. Dia sangat mudah akrab dengan orang lain. Aku yang pendiam saja perlahan-lahan sudah mulai banyak bicara dengannya. Apa mungkin karena cinta?

Keluarga kami setuju untuk menikahkan kami. Pernikahannya bulan depan. Waktu yang sangat singkat. Aku setiap hari bertemu dengannya untuk mempersiapkan resepsi. Aku yang cuek jadi selalu memperhatikan semua gerak-geriknya. Bagaimana dia tersenyum, terwata, bercanda, berpikir, semuanya aku perhatikan.

Bukan dari tubuhnya saja yang seperti anak kecil, tetapi sikapnya juga seperti anak-anak. Aku jadi paham kenapa teman-temannya selalu menertawakannya. Dia bahkan mengaku sifat jeleknya adalah keras kepala dan egois. Tapi mungkin dia tidak sadar sifatnya itu menjadi tertutupi karena selalu memikirkan orang lain.

***resepsi pernikahan…

Ta tampak cantik sekali. Pakaian yang dia pilih tetap tidak jauh dari kesan sederhana namuan sekarang sedikit terlihat elegan. Teman-temannya selalu menggodanya. Ta hanya tersipu malu.

“Ta, ntar malam pertamanya jangan kaya’ anak kecil juga y?” kata seorang temannya yang bernama Icha.

“iiihhh… apa-apaan sih” kata Ta.

Kata-kata itu membuat wajahku memerah. Aku tidak berani mengangkat wajah. Setelah resepsi ini kami akan pergi langsung bulan madu ke London. Itu adalah kota impiannya. Aku ikut saja, bahkan aku sudah beberapa kali ke London. Jadi aku sedikit tahu daerah disana.

***dalam pesawat…

“Rei… London itu kaya apa?” Tanya Ta begitu pesawat akan lepas landas.

“Ntar kamu liat kok” jawabku untuk bersiap-siap mengambil posisi yang paling nyaman untuk tidur. Aku sangat capek setelah resepsi, tapi Ta sepertinya mempunyai energy yang banyak. Sifat anak-anaknya timbul lagi. Dia sangat semangat.

“Ta kan mau tahu… ayo dong cerita.” Kata Ta sambil menggoncang-goncang tubuhku. Melihat wajahnya itu aku jadi tidak tega. Aku jadi bercerita sepanjang perjalanan hingga tidak jadi tidur. Saat aku bersemangat cerita, eeehh malah dia yang tertidur. Aku jadi tersenyum sendiri karena aku jadi seperti seorang ibu yang menceritakan dongeng sebelum tidur pada anaknya. ‘kamu g’ sadar y Ta, sifat anak-anak kamu itu yang buat aku jadi tidak pendiam lagi’ kataku dalam hati.

*** salah satu hotel London…

“Wah… lihat! Dari sini kelihatan lampu-lampu jadi seperti lautan bintang semuanya.”Kata Ta saat melihat keluar jendela. Aku jadi tertawa.

“Loh kok ketawa?”Tanya Ta heran.

“Biasanya klo orang langsung ngomentari ruangan bukannya yang ada diluar jendela Ta” jawabku.

“Ooo.. ruangannya gede banget.” Kata Ta lagi. Aku tertawa lagi.

“Loh kok ketawa lagi?”

“G’ da apa-apa… Kamu mandi dulu atau aku? Udah capek nih..” kataku.

“Klo gitu Rei aja dulu. Tapi sebelum nya ada yang mau Ta omongin.” Raut wajahnya tiba-tiba berubah.

“Apa?” tanyaku jadi penasaran.

“Gimana pendapat Rei tentang Ta?” tanyanya.

“Kok tiba-tiba nanya gitu sih?” Tanyaku balik.

“Udah.. jawab aja” katanya sambil menunduk. Aku pun bingung harus menjawab apa. Baru kali ini dia bertanya pribadi begini.

“hemmm apa y…? Kamu cepat nyambung kok klo d ajak ngomong, g’ kaya’ yang dibilang teman-teman kamu tuh telmi dan tulalit. Kamu orangnya sederhana.” Jawabku.

“udah? Itu aja?” Tanya Ta lagi.

“Masih banyak lagi. Masa harus dibilang semua sih. Emang kenapa?” Kataku.

“Gini… boleh g’ hem… Ta akui klo yang ini pemikiran Ta masih dangkal banget… tapi boleh g’ kalo qt jangan ‘itu’ dulu sampai qt saling suka?” kata Ta berbata-bata. Aku tersentak kaget, tidak menyangka dia akan berkata seperti itu. ‘jadi kamu tidak mencintai aku?’ kataku dalam hati. Ingin sekali aku mengatakan itu.

“Maksud kamu ‘itu’ adalah making love? Ya.. ampun Ta, qt menikah bukan Cuma untuk itukan? Udah tenang aja.” Kataku padanya sambil membelai kepalanya. Dia hanya mengangguk. Kemudian dia mengadahkan kepalanya. Aku melihat air matanya keluar dengan senyum yang dipaksakan. Hal ini juga pasti berat baginya. Aku pun beranjak menuju kamar mandi. Dalam kamar mandi banyak hal yang muncul dibenakku. Apa dia terpaksa menikah dengaku? Tapi dia tidak terlihat terpaksa, lagian dia yang minta dicarikan jodoh. Atau dia g’ mau cepat punya anak? Atau dia masih mencintai seseorang? Dan masih banyak lagi yang muncul dibenakku. Setidaknya aku harus bersyukur karena dia mau menikah denganku. Aku akan membuat dia jatuh cinta padaku. Itu adalah tekatku. Semangat!! ^0^P

Setelah aku mandi, terlihat dia terbaring di ranjang tertidur pulas.

“Ta… Ta… bangun Ta… Kamu belum mandi. Mandi dulu baru tidur.” Kataku.

“hmm… iya..” perlahan dia bangkit dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi.

Aku pun mengambil bantal dan selimut lalu merebahkan diriku di sofa. Hari ini sangat melelahkan. Seharian aku belum bisa tidur.

“Rei… loh kok tidur di sofa sih?” tanyanya padaku.

“g’ apa-apa. Kamu tidur aja di ranjang.”kataku masih menutup mata. Tiba-tiba Ta menarik tubuhku walaupun tetap g’ bisa.

“Kenapa?”tanyaku.

“G’ berarti qt pisah ranjang dong. Ta kan Cuma bilang qt g’ ‘itu’ dulu” katanya sambil menangis.

“udah… g’ apa-apa kok”kataku lagi.

“G’ mau… klo gitu Ta tidur di sofa juga” sifat keras kepalanya timbul sambil berbaring disampingku. Aku tersentak kaget. Baru kali ini jarakku sangat dekat dengannya. Tapi, aku sadar dia g’ suka padaku. Aku langsung duduk.

“Iya… ayuk…” kataku.

“hehehe…”tawa kemenangannya keluar. Akupun tersenyum diam-diam. Lalu kami tidur bersama. Saat aku memejamkan mataku, tiba-tiba Ta mencium dahiku. Aku membuka mata.

“met tidur Rei. Kita mulai semuanya dari awal y..” katanya sambil memegang tanganku.

“yah.. met tidur.” Jawabku dalam hatiku berbunga-bunga. ‘Berarti aku punya kesempatan. Lihat Ta aku akan buat kamu suka sama aku’.

*** hari terakhir di London…

“hari ini Ta mau kemana?”tanyaku.

“Ke taman hiburan” katanya semangat.

“Hari terakhir kok mo ke taman hiburan sih?”tanyaku lagi.

“Pokoknya kesana” katanya sambil merengek.

“Iya…iya… jangan nangis dong. Lihat tuh semua orang pada lihat kamu. ‘Eh kok cewek cantik itu nangis sih. Tega banget tuh cowok’ kamu mau aku di katain begitu?” Tanyaku. Ta hanya menggeleng. Aku jadi banyak berubah bahkan sekrang lebih banyak aku yang bicara dari Ta.

*** setelah berjam-jam di taman hiburan…

“Naik itu kinciria yuk” ajak Ta.

“Ta… Rei dah hampir pingsan ne… dari tadi g’ berhenti. Pusing.” Bujukku.

“Ini yang terakhir… Cuma duduk aja kok” sambil menarik tanganku. Mau tidak mau aku pun terpaksa naik. Memang ini yang terakhir, semuanya sudah dijelajahi oleh Ta. Semangat Ta memang kuat.

“Lihat Rei Semuanya kelihatan… Katanya klo dipuncak berhenti, trus ciuman, cintanya bakal abadi loh.” Kata Ta.

“Yah… tapi kinciria ini gede banget Ta.. sampe ke puncak harus nunggu lama” jelas ku padanya.

“Iya sih” katanya sambil menguap. Ternyata dia juga sudah capek.

“Udah sampai puncak belum Rei?”Tanya Ta saat terbangun.

“Belum. Nanti klo sampai Rei bilang kok. Tidur aja dulu.” Aku kasihan padanya.

Setelah sekian lama menunggu barulah sampai dipuncak. Saat aku akan membangunkannya, tiba-tiba terlintas perkataannya tadi dipikiranku. Tanpa sadar aku mencium bibirnya.

“Ta bangun..” kataku.

“Udah dipucak y?”Tanya Ta begitu bangun.

“g’, qt udah mau keluar”kataku.

“Kamu kok g’ bilang waktu dipuncak sih? Kan tadi Ta minta dibangunin.”Tanyanya lagi.

“Rei juga ketiduran.”jawabku singkat. Ta pun hanya diam.

“Besok kita ke dufan naik ini lagi. Ayok keluar” bujukku.

Seharian Ta hanya diam. G’ mau ngomong dan diajak jalan. Aku jadi merasa bersalah. Akhirnya di dalam pesawat dia baru ngomong.

“Benar ya? Besok kita ke dufan?” katanya cemberut.

“iya… tapi g’ besok pagi ya sayang… besokkan Rei mulai kerja. Hari libur pasti Rei bawa kesana.”Bujukku lagi. Apa aku tidak salah. Aku manggilnya ‘sayang’. Sejak kapan aku bisa merayu?

“Janji?” katanya sambil mengarahkan jari kelingkingnya padaku.

“Janji” Balasku dengan mengaitkan jari kelingkingnya.

***tiga bulan kemudian…

Waktuku memimpin perusahaan sangat padat. Aku bahkan sering pulang malam. Sesampainya di rumah Ta sudah tidur. Kami hanya bertemu dipagi hari. Bahkan terkadang aku g’ pulang makan siang. Dia pasti sangat kesepian, tapi dia selalu bersemangat didepanku.

“Ada apa?” tanyaku pada sekretaris bernama Rika. Sifat baikku ternyata hanya pada Ta saja, pada yang lain aku tetap jadi orang yang pendiam.

“Maaf pak. Ada seseorang yang mengaku istri bapak yang mau bertemu” kata Rika.

“Istri?” tanyaku.

“Rei… masa’ Ta g’ boleh masuk oleh sekretaris kamu?” teriak Ta dari luar.

“Maaf, tapi anda tidak ada janji dengan Pak Rei” kata Rika menghalangi jalannya Ta.

“Biarkan saja. Dia benar istri saya kok. Lain kali kalau dia datang biarkan saja masuk.” Kataku pada Rika. Terlihat dari raut wajah Rika yang heran, entah apa yang dipikirkannya.

“Ta… kamu kok kesini?”tanyaku.

“Tuh kan istrinya datang kok ditanya gitu? Ta kan boring di rumah sendiri.” Katanya membela diri.

“iya.. tapi Rei lagi banyak kerjaan.”katanku.

“Ta ganggu y?” tanyanya kecewa.

“klo da Ta nanti konsentrasi Rei jadi terpecah”kataku lagi.

“Tapi klo waktu makan siang bolehkan?”Tanya Ta, kaya’nya dia memang bosan banget di rumah.

“Ya boleh, tapi makan siangnya Cuma 1 jam. Ntar Ta g’ puas ge.” Godaku.

“Biar aja. Aaahhh… gimana klo Ta bantu-bantu disini aja. Ta kan jurusan management.” Usulnya. Sifat telminya muncul. Rayuanku g’ disadarinya.

“G’ boleh…”kataku.

“Loh… Kenapa?” Tanya nya lagi. Dia tidak mengerti juga, kalau ada dia pikiran aku hanya padanya. Konsentrasi aku jadi berkurang.

“Pokoknya g’ boleh”rengekku sambil meniru gayanya.

“iiihhh… jelek… g’ bagus”katanya sambil tertawa.

“hahaha… itu apa?”tanyaku menujuk bawaannya.

“oh.. ini bekal makan siang… kita pikinik disini y? jam berapa makan siangnya?”tanyanya lagi.

“ooo… bentar lagi… Rei siapin yang ini dulu y? Ta duduk ja di sofa” kataku sambil melihat jam. 

Ta pun duduk di sofa sambil mengeluarkan bekal makanan yang dibuatnya. Ta sangat suka memasak walaupun terkadang dia sering bereksperimen membuat jenis yang aneh. Katanya itu yang telintas dipikiranya. Dia ingin menciptakan makanan ala Ta. Setelah pekerjaanku selesai, kamipun makan bersama. 

Semenjak hari itu dia datang setiap hari ke kantor. Setidaknya waktu kami bersama bertambah satu jam. Aku terkadang berpikir apa dia tidaka da bertemu dengan teman-temannya lagi? Semenjak menikah dia tidak pernah pergi ke coffee shop lagi, aku tidak mau kebiasaannya yang dulu berubah. Aku juga tidak mau dibilang suami yang terlalu mengekang istri. Jadi aku bicarakan hal itu padanya. Ta pun mencari kesibukan lain lagi, terkadang setelah makan siang di kantor, dia pergi bersama teman-temannya ke coffee shop atau yang lain. Dia selalu bilang kalau mau pergi kemana-mana padaku, padahal aku tidak menanyakannya. 

*** tiga bulan kemudian…

Jadwalku sudah tetap, sekarang aku jarang lembur. Waktuku dengan Ta pun sudah banyak. Hari Sabtu dan Minggu aku libur. Hari itu kami gunakan untuk ke dufan atau belanja barang mingguan atau jalan-jalan seperti nonton. Hingga tiba-tiba Ta berubah. Saat itu...

“Rei… mo beli ini g’? hahaha” Canda Ta sambil terawa saat memegang sebuah kondom.

“untuk pa? anak kecil g’ boleh beli yang gituan? hahahaha”Balasku sambil mengelitiknya.

“Rei..? Benar ini Rei?”sapa seorang wanita padaku.

“Kenya…”kataku kaget.

“Rei… aku kangen banget sama kamu” kata Kenya sambil memelukku.

“Siapa Rei?”Tanya Ta. Mungkin dia lebih kaget lagi daripada aku.

“ooh.. ini teman waktu SMA namanya Kenya” jawabku.

“Masa’ mantan pacar dibilang teman sih Rei? Ini adek kamu y?” Tanya Kenya.

“ooh.. mantan pacarnya Rei” Tanya Ta. Aku jadi salah tingkah.

“Key.. ini istri aku namanya Taza” kataku memperkenalkan Ta.

“ooohh… istrinya Rei y… Sorry.. abis imut banget”kata Kenya.

“bisa aja kamu, key.”kataku. Ta hanya diam.

Semenjak itu Ta selalu bertanya tentang Kenya. Mengapa kami pacaran dulu. Mengapa kami putus. Apa yang aku suka dari Kenya. Setiap hari. Sampai aku bosan.

“Udah dech Ta. Jangan tanya tentang Kenya lagi. Ok!” kataku hamper berteriak. Wajah Ta berubah menjadi sedih. Aku jadi serba salah. Baru sekali itu aku kasar padanya. Tapi ini juga sudah kelewatan. Jadi, aku biarkan saja. Nanti dia juga akan baikan lagi seperti di London dulu.

Tapi, Ta sangat berubah. Dia jadi jarang di rumah. Katanya pergi bersama teman-temannya. Pakaiannya juga jadi modis dan dia memakai make-up. Dia sering pulang malam, bahkan aku lebih duluan sampai di rumah daripada dia. Terkadang dia pergi ke club hingga membuat masalah, dan aku terpaksa menjemputnya. Dia tidak minum hanya saja dia selalu berkelahi dengan orang yang tidak jelas. Akhirnya aku tidak tahan dengan kelakuannya.

“Maafkan istri saya Pak” kataku pada polisi.

“Tidak apa-apa Pak. Saya kira tadi ABG, yang masih keliaran jam 1 dini hari begini. Habis tubuhnya kecil Pak.”jawab Polisi itu.

Bbuk…

“Jangan pernah bilang gw kecil. Tw!” teriak Ta setelah dia berhasil meluncurkan tumbukan pada Polisi tersebut.

“Maaf Pak, dia masih labil” jawabku sekenanya lalu menarik Ta keluar.

“Lepasin… lepasin… Lepasin kata gw!” teriak Ta. Akhirnya aku lepaskan peganganku pada pergelangannya.

“Masuk dalam mobil.” Kataku singkat. Ta menurut. Dalam perjalanan kami hanya diam. Hingga besok paginya juga. Dia mulai bertambah aneh. Dia tidak mau memasak dam membersihkan rumah. Bahkan dia tidak mau bicara satu patah katapun denganku.

Bagaimana aku harus menyelesaikan masalah ini? Aku hamper gila dibuatnya. Aku tidak ingin kehilangan Ta. Aku putuskan untuk bicara baik-baik dengannya melalui handphone, mungkin dengan tidak bertatap muka dia mau mendengarkan aku.

“Hallo”kata Ta dari handphonenya.

“Ta, ini Rei.. tunggu… jangan di tutup.., kalau kamu tidak mau bicara, setidaknya dengarkan aku aja. Aku g’ tahu apa yang membuat kamu berubah. Apa ini salah aku? Kalau ini salah aku, aku minta maaf. Aku mau Ta yang dulu lagi. Ta yang keras kepala, Ta yang egois, Ta yang selalu mikirin orang lain, Ta yang telmi dan tulalit, semua yang dulu. Kamu yang sekarang seperti bukan kamu Ta. Ta yang aku suka bukan yang ini tapi Ta yang aku temuin 6 bulan yang lalu. Aku harap waktu aku pulang nanti kamu mau ngomong sama aku dan kembali kaya’ dulu. Aku g’ bakal tanya penyebabnya. Dah Ta…” penjelasanku panjang lebar padanya. Pikirankupun sudah kacau. Semua yang aku omongin adalah apa yang ada dalam hatiku.

Saat aku pulang dengan keraguan, apakah dia mendengarkan omongan aku tadi atau tidak. Apa hal ini akan memperbaiki keadaan. Atau malah mempersulit permasalahan. Dengan langkah was-was aku masuk. Apa dia ada di rumah? Sekarang jam 12 malam. Biasanya dia pulang sekitar jam 1 lewat. Lampu di rumah tampak mati. Sepertinya dia tidak ada. Entah kenapa hatiku malah menjadi lega, tahu dia tidak di rumah. Perlahan aku buka pintu lalu menghidupkan lampu. Tampak sesosok wanita yang telah lama tidak aku lihat. Wanita yang selalu aku rindukan. Wanita itu sedang tertidur di kursi ruang tamu. Dengan wajah yang polos. Baju tidurnya saja yang berubah. Dia memakai baju tidur warna putih, warna kesukaannya dan agak terbuka. Aku angkat tubuhnya, tidak tega membangukannya. Terlihat matanya bengkak. Sepertinya dia habis menangis. Saat aku rebahkan dia ditempat tidur..

“Syukurlah kamu kembali Ta, welcome back” bisik padanya, tampak sekali tidurnya sangat pulas. Aku pun tidur setelah mandi.

*** esok paginya…

“Pagi Rei…” kata Ta sat aku jumpai diruang makan. Dia benar-benar sudah seperti biasa lagi. Aku tidak berani mengungkit masalah kemarin.

“Maaf y” katanya melemas.

“Udah g’ apa-apa kok. Yang penting Ta yang Rei kenal udah balik. Gimana kalau kita rayakan. Nanti malam kita pergi nonton, udah lamakan qt g’ nonton?” ajakku.

“Tapi, kerjaan Rei?”tanyanya.

“Hari ini Cuma sampai sore kok. Jam 4 Rei udah pulang. Mau g’?”tanyaku lagi.

“Ok”jawabnya semangat.

Thanks Tuhan. Semua kembali kaya dulu lagi.

“Ta mau nonton apa?”tanyaku.

“Mau yang…. Bingung…”jawabnya.

“Bingungnya yang mana?”tanyaku.

“Mau *** (family) atau *** (anak-anak)?” tanya Ta.

“ Klo ***(horor) gimana? Rei sering ketiduran klo nonton yang kaya’ dua itu” pintaku.
“Itukan film horror, serem...”katanya.

“Belajar dong.. klo takut kan ada Rei”rayuku. Akhirnya dia mau juga. Saat menonton film dia lebih banyak menutup matanya sambil memegang tanganku. Teriakannya paling kencang. Ternyata dia benar-benar tidak bisa nonton film horror.

“udah muncul hantunya? Rei?” tanya Ta sambil menutup mata dan telinganya.

“Belum… lagi adegan ciuman, mau lihat g’?” kataku.

“Bohong... g’ mau. G’ mau.”jawabnya.

“iiihhh g’ ada kok.. Ta harus belajar liat yang dewasa dikit. Tuh” kataku sambil menarik tangannya.

“Ta blom pernah ciuman. Rei udah y?” tanya Ta penuh selidik, Aku jadi ingat ciuman pertamaku saat bulan madu dengannya.

“Udah”jawabku.

“Hah.. udah!! Sama siapa? Mantan pacar kamu kemarin?” tanya Ta kaget. Dia jadi mulai banyak tanya lagi. Apa aku harus bilang yang sebenarnya atau tidak? Nanti dia marah. Aku jadi bingung.

“Jawab dong Rei”tampaknya Ta sudah mulai marah.

“Kamu udah pernah ciuman kok” jawabku mengalihkan sasaran.

“iiih... kok lebih tahu kamu dari aku? ahahah”katanya lagi.

“Beneran… waktu di puncak kinciria di London. Rei diam-diam cium kamu” jawabku. Ta hanya diam. Aku takut dia marah.

“Ta marah? Maaf dech. Waktu itu Rei lepas control, please” kataku memohon.

“Jahat!” katanya sambil memukul-mukul tubuhku. Aduh dia benar-benar marah. Bisa kacau semuanya. Sudah susah-susah baikan, malah datang masalah baru.

“Maafkan Rei… dong Ta” pintaku lagi. Ta hanya diam. Pikiranku sudah teralih padanya. Film yang diputar semua berlalu tanpa tersimpan di memory otakku. Gawat kalau dia ngambek lagi. Sepanjang film diputar sampai keluar masuk ke mobil aku meminta maaf darinya. Tapi dia diam. Saat dirumahpun begitu. Sebelum tidur aku juga minta maaf tapi dia diam saja. Dengan langsung tidur, aku tidak bisa tidur ini benar-banar salahku. Bagaimana aku harus menebusnya? Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tapi, aku tetap tidak bisa tidur. Aku coba untuk memejamkan mata. Tidak bisa juga. Aku coba sambil menghitung anak domba.

‘112,113,114…’aku menghitung dalam hati. Tetap saja tidak bisa. Aku coba lagi. Hingga akhirnya aku kaget, saat sesuatu menyentuh bibirku. Mataku terbuka.

“Kita impas” kata Ta. Ternyata dari tadi dia pura-pura tidur sambil menunggu aku tertidur.

“kamu nakal y… aku panik banget tahu” kataku sambil menggelitik tubuhnya.

“hahahahahahaha… ampun… geli.. hahaha” teriaknya.

***sebulan kemudian…

“Siapa yang pindah?” tanyaku pada Ta.

“Loh emang ada yang pindah?” dia balik bertanya.

“kayaknya rumah Pak Toto udah dibeli dech. Tuh ada yang lagi angkat-angkat barang” jelasku padanya. Terlihat sekali sekarang aku sangat berubah, dulu teman satu kelas Selama tiga tahun saja aku tidak tahu. Bahkan aku melihat Ta yang jauh lebih cuek dariku sekarang. Dia selalu bilang ‘biarkan aja itukan hak dia berpendapat’ atau ‘yang penting kita tahu yang sebenarnya’ atau lagi ‘itu urusan mereka, kenapa kita yang harus pusing, mereka aja santai’. Mungkin karena itu dia tidak terlalu suka ikut arisan dengan mama atau ibunya.

“Kok kayaknya Ta kenal y sama cowok itu?” kata Ta.

“Kayaknya dia emang sebaya sama kamu sih” jawabku.

“Ah… udah malas mikirnya. Ayuk masuk, Ta udah bikin menu baru loh.” Katanya sambil mendorong punggungku.

“Gimana? Enak g’? tadi ta coba enak loh”tanyanya.

“heemmm yummy… enak banget. Kamu banyak kemajuan nih. Apa namanya?”tanyaku.

“itu Ta lihat di TV. Ta coba aja bikin.”jawabnya.

“Permisi…” ada suara dari depan.

“ya” jawabku. Saat membuka pintu ada seorang laki-laki yang aku lihat di depan rumah Pak Toto yang telah dijual tadi.

“Maaf mengganggu. Saya Fandi, tetangga sebelah yang baru pindahan. Boleh pinjam palu?” tanya cowok itu setelah memperkenalkan diri.

“Saya Rei. Silahkan masuk.”kataku sedikit beramah tamah.

“Ta… palu yang disini mana?”tanyaku begitu palu yang aku cari tidak ada ditempatnya.
“ditempat biasa kok” jawabnya dari dapur.

“g’ da” kataku lagi.

“tunggu bentar, ntar Ta cari” katanya setengah berteriak. Akupun kembali ke ruang tamu.

“Maaf. Istri saya sedang mencarinya. Anda berasal darimana?”tanyaku basa-basi.

“Saya besar di Bogor.”jawab laki2 itu.

“Loh sama dong dengan istri saya. Tapi semenjak kuliah dia pindah ke bandung” kataku.

“Ini Rei, untuk apa sih?”kata Ta sambil memberikan palu padaku.

“Ini tetangga baru yang membeli rumah pak Toto, namanya Fandi meminjam palu.” Kataku.

“Ta… kayaknya wajah kamu g’ asing dech” kata Ta.

“Masa’ kamu lupa sih Taz… aku Fandi Darmawan.”katanya.

“Kalian saling kenal?”tanya ku.

“Ooohh… Fandi… Dia teman Ta dari SMP. Gimana kabar kamu?” tanya Ta.

#bersambung. :)

Lelah

Mina bekerja sebagai programmer pada salah satu perusahaan swasta. Dia sangat menyukai pekerjaanya, dia menyukai kesibukannya. Dengan sikap...

 

My Delusion Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei